Tugas Softskill Kelompok 1

MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

-        Kelompok 1 -






Nama:
Anggi Mulyana 10215786
Dwi Rahayu 12215054
Lailul Wahidah Chasiniah 13215774

- 4EA23 -






UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

Strategi Memasuki Pasar Global Studi Kasus Yanto Pottery Kasongan Bantul
A.    Konsep Pemasaran Global

Globalisasi menuntut setiap negara terlibat dalam pasar internasional atau pasar global (international market). Di pasar global, produk suatu negara bisa dengan mudah ditawarkan dan masuk ke negara lain. Begitu juga dengan permintaan suatu negara yang terkadang tidak dapat dipenuhi langsung oleh negara itu sendiri, bisa dipenuhi oleh negara lain. Disinilah peran suatu negara menjadi sangat dibutuhkan oleh negara lain. Sehingga masing-masing negara akan saling memasarkan produknya ke negara lain sampai-sampai bahkan berdampak kepada munculnya produk-produk khas yang ada di masing- masing negara tadi.
Menurut Budiarto dan Tjiptono (1991:12) pemasaran global adalah pemasaran yang menerima adanya kesamaan pasar dunia (bersifat geosentris) yang kompleks melalui integrasi aktivitas- aktivitas pemasaran dosmetik, luar negeri, maupun internasional yang dapat menimbulkan sinergi dengan tetap mempertahankan tujuan strategis organisasi dan keunggulan bersaing sebagai kekuatan atas usaha-usaha pemasaran global.
Keegan (200:5) mendefinisikan pemasaran sebagai proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi pada peluang dan kebutuhan lingkungan. Keberhasilan dalam kesamaan pasar yang mengintegrasikan aktifitas pasar domestik dengan pasar luar negri yaitu dengan mengkonsentrasikan berbagai sumberdaya dan sarana dalam mengambil peluang dan kebutuhan lingkungan. Adapun strategi pasar global sebagaimana yang dijelaskan oleh Chandra dan Tjiptono terdiri dari empat strategi, yaitu melakukan ekspor, menegosiasikan kesepakatan waralaba (franchise) atau lisensi, membentuk usaha patungan (joint venture), atau melakukan investasi langsung di negara lain” (Chandra dan Tjiptono, 2000:145).
B.   Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global

Akhir tahun 2015 nilai ekspor yang dilakukan oleh Indonesia adalah sebesar $ 150.252.5 dimana migas menyumbang sebesar 12.34% dan non mingas sebesar 87.65%. Diantara produk non migas Indonesia yang sudah memasuki pasar global yaitu kerajinan gerabah. Pusat industri kerajinan gerabah salah satunya berada di Kasongan, desa Bangunjiwo, Kec. Kasihan Bantul Yogyakarta. Dalam setiap tahunnya, industri gerabah Kasongan ikut menyumbang ekspor Indonesia ke beberapa nagara Eropa, Australia, dan Asia. Lebih kurang 20 kontainer dikirim dari kasongan, dengan nilai 2 milyar rupiah per bulannya (BPS, 2015).

Yanto Pottery merupakan perusahaan yang memproduksi kerajinan gerabah dengan beraneka bentuk. Tidak hanya pasar lokal, Yanto Pottery telah memasuki pasar global dan melakukan pengiriman ke luar negeri pada setiap bulannya. Lebih kurang 2-3 kontainer produk gerabah diekspor oleh Yanto Poetry (12,5 % dari ekspor gerabah Kasongan). Namun untuk memasuki pasar global bagi Yanto Pottery tidaklah mudah. Banyak hal yang ditemui perusahaan sehingga membawa berbagai dampak, apakah itu dampak baik maupun dampak buruk pada perusahaan. Tantangan pasar global jauh lebih besar dari pada tantangan yang ada di pasar lokal. Tantangan tersebut bisa berupa budaya yang ada di negara tujuan, hukum-hukum atau aturan-aturan yang berlaku, dan lain sebagainya. Maka diperlukan strategi yang tepat untuk memasuki pasar global.

C.   Kekuatan yang Mendorong dan yang Menghambat.

Pertumbuhan sangat mencolok dari ekonomi internasional selama terakhir ini terjadi, karena keseimbangan dari kekuatan yang mendorong telah bergeser banyak dari factor yang menghambat. Mengidentifikasi kekuatan ini akan sangat berguna untuk memperoleh pandangan ke dalam landasan dari ekonomi dan pasar internasional seperti yang ada sekarang ini, dan dapat diharapkan berkembang dalam dasawarsa mendatang.
Berikut adalah kekuatan memasuki pasar global yang diambil Yanto Pottery :
1.      Proses Segmentasi
Secara langsung Yanto Pottery tidak pernah melakukan pemetaan terhadap pasar-pasar yang akan dituju. Yanto Pottery menjadikan semua negara sebagai peluang untuk dimasuki produk. Produk Yanto Pottery merupakan barang mewah yang biasa dimiliki oleh orang-orang menengah atas yang digunakan sebagai hiasan-haisan di rumah-rumah, hotel, perkantoran, dan lain sebagainya.
2.      Kriteria Pemilihan Strategi
Kotabe dan Helsen (2004) mengemukakan beberapa kriteia yang akan mempengaruhi pilihan strategi masuk (pasar global) yang akan digunakan, sebagai berikut :
a.       Ukuran Pasar dan Pertumbuhan à Pasar Yanto Pottery belum bisa dikatakan besar di negara tujuan pemasaran produk. Dimana permintaan luar negeri sekarang sebesar dua atau tiga kontener setiap bulannya, karena itu strategi yang diambil adalah ekspor. Apabila pasar di suatu negara ukurannya semakin besar maka langkah yang diambil akan semakin besar pula yaitu dengan lisensi atau joint venture. Oleh karena itu strategi yang pas adalah memproduksi produk di dalam negeri dan mengekspornya ke luar negeri.
b.      Risiko à Dengan jumlah permintaan sebesar dua sampai tiga kontainer sebulan dan dengan mengambil strategi ekspor merupakan langkah yang tepat bagi Yanto Pottery. Dengan mengekspor Yanto Pottery tidak mendapatkan resiko yang besar. Pengambilan strategi atau keputusan oleh perusahaan akan berdampak pada kelangsungan bisnis perusahaan kedepannya. Maka dengan menggunakan strategi ekspor merupakan posisi yang aman bagi perusahaan dan tidak berdampak resiko yang terlalu besar.
c.       Peraturan-peraturan Pemerintah Host à Country Aturan dari pemerintah baik dari dalam negeri maupun luar negeri tidak menjadi penghalang yang berarti bagi Yanto Pottery. Transaksi luar negeri yang dilakukan oleh Yanto Pottery bisa disebut mudah karena bisa langsung melakukan ekspor ke negara tujuan ataupun menggunakan jasa kargo. Tarif bea masuk dan pajak (PPN, PPh, PPnBM), dan asuransi yang harus dibayar ketika mengekspor barang sudah ditanggung oleh konsumen dari negara tujuan, sehingga tidak menjadi halangan bagi Yanto Pottery.
d.      Lingkungan Persaingan à Pesaing Yanto Pottery dalam menawarkan produknya ke pasar global adalah sesama produsen grabah di Kasongan. Dimana persaingan yang sangat mencolok di antara produsen sekarang ini adalah persaingan dalam menentukan harga, persaingan dalam harga agar menarik hati konsumen yaitu dengan menawarkan harga yang rendah. Akan tetapi Yanto Pottery memang sudah dikenal sebagai produsen yang menawarkan produk dengan harga yang murah
e.       Sumber Daya Internal, Aset dan Kemampuan Perusahaan à Permintaan konsumen luar negeri terhadap produk Yanto Pottery setiap saat selalu meningkat dan untuk memenuhi permintaan dari konsumen tersebut Yanto Pottery memaksimalkan tenaga yang telah dimiliki yaitu 20 orang pengrajin dan 25 karyawan gudang. Karena permintaan konsumen selalu meingkat dan terkadang melebihi kapasitas dari tenaga yang dimiliki Yanto Pottery. Maka langkah yang diambil adalah dengan merekrut orang lain untuk bekerja sementara hingga pesanan yang dibutuhkan selesai. Para karyawan lama Yanto Pottery mentransfer ilmu yang mereka miliki kepada karyawan baru secara langsung ketika terjadinya proses produksi.
f.       Fleksibilitas à Melihat permintaan dan perilaku konsumen serta lingkungan pemasaran di host country maka pengambilan strategi ekspor merupakan langkah bagi Yanto Pottery untuk memasuki pasar global karena memiliki fleksibelitas yang tinggi dan tidak beresiko tinggi. Yanto Pottery bisa saja meluaskan jangkauan pasar globalnya tanpa harus membuka cabang atau perusahaan di negara tujuan dan berjibaku dengan aturan yang beraneka ragam dari setiap negara. Tapi cukup memasarkan kepada konsumen di negara manapun itu, ketika ada ketertarikan bagi konsumen untuk membeli produk Yanto Pottery maka dengan ekspor bisa terselesaikan.

Adapun kendala eksternal yang akan dialami oleh perusahaan dan sudah pasti tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan tersebut adalah : political/legal forces (kebijakan politik/legal), competitive structure (struktur persaingan domestik), economic climate (situasi ekonomi), level of technology (tingkat kemajuan teknologi), structure of distribution (struktur distribusi), geography and cultural forces (kebudayaan).
Kendala-kendala tersebut bisa diatasi oleh Yanto Pottery dengan menyesuaikan diri dan mengikuti perkembangan kondisi sebagai berikut:
a.       Political/legal forces (kebijakan politik/legal),Aturan dari pihak Indonesia maupun negara tujuan tidak terlalu ketat atau berbelit-belit sehingga prosesnya bisa berjalan dengan mudah dan cepat. Apalagi dari pihak Indonesia yang mendukung peningkatan ekspor keluar negeri, sehingga proses ekspor akan lebih mudah.
b.      Competitive structure (struktur persaingan domestik) Persaingan domestik ada di beberapa tempat di Jogja bertempat di Kasongan dan juga ada di tempat lain seperti Lombok. Persaingan yang ada selama ini tidak menghalangi perusahaan karena masing-masing perusahaan memiliki pelanggan dan ketertarikan tertentu dari pelanggan untuk berlangganan. Adapun Yanto Pottery sebagaimana yang telah penulis jelaskan pada sebab keloyalan pelanggan terhadap Yanto Pottery.
c.       Economic climate (situasi ekonomi) Adapun situasi ekonomi di negara tujuan termasuk negara yang maju sehingga daya beli pasar diperkiran masih kuat.
d.      Level of technology (tingkat kemajuan teknologi) Yanto Pottery akan terus mengikuti perkembangan teknologi yang ada dalam rangka mengefisiensikan produksi dan meningkatkan kualitas produk, agar produk yang dihasilkan akan semakin berkualitas dan keuntungan miningkat.
e.       Structure of distribution (struktur distribusi)Yanto Pottery menggunakan jasa kargo untuk menditribusikan barang ke negara tujuan. Kargo yang digunakan merupakan langganan yang sudah melakukan kerjasama selama bertahun-tahun sehingga kepercayaan dari kedua belah pihak sangat kuat.
f.       Geography and cultural forces(kebudayaan) Kebudayaan atau kondisi geografis negara tujuan juga menjadi bahan perhatian perusahaan. Perusahaan akan melakukan penyesuaian, seperti di beberapa negara tujuan mengalami musim dingin dan musim panas maka agar produk tidak retak ketika musim panas maka dibutuhkan kepadatan yang sesuai dengan cuaca tersebut. Data-data di atas didapat dari wawancara.
D.   Kekuatan yang Mendasari Bisnis Internasional.
1.     Teknologi Komunikasi Dan Transportasi
          Dibutuhkannya penyampaian komunikasi yang baik antara pihak Yanto Pottery kepada konsumen agar informasi mengenai produk bisa sampai ke konsumen, mengenai ketersediaan produk, beda produk, pengenalan kebutuhan, dan lain sebagainya.
            Dari hasil wawancara penulis, ada beberapa cara yang digunakan oleh Yanto Pottery, guna memasarkan produk ke konsumen, yaitu dengan membuat website berbahas inggris yang menginfokan mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh Yanto Pottery dan promosi melalui konsumen yang datang langsung ke perusahaan.
            Tujuan diproduksinya produk pasti agar bisa sampai ke para pengguna atau pengguna akhir.untuk mendatangkan produk ke pengguna akhir di pasar global Yanto Pottery tidak menjualnya langsung ke end-user dengan membuka toko atau memproduksi langsung di Negara tujuan. Adapun jenis distribusi yang digunakan adalah jenis saluran tidak langsung (indirect marketing channel) dimana bukan Yanto Pottery yang menjual langsung ke end-user, tetapi melaui perantara. Dengan menggunakan kargo barang dikirim kepada penjual yang berada di Negara tujuan dan barulah kemudian penjual tersebut yang menjual kembali ke end-user.


Kesimpulan
Strategi yang digunakan Yanto Pottery untuk masuk ke pasar global adalah strategi ekspor, bukan strategi yang lain (franchise, joint venture, atau investasi langsung). Jawaban kedua terkait dengan kendala-kendala yang dialami ketika memasuki pasar global tidak menjadikan halangan yang berarti dan mengahalangi aktivitas ekspor Yanto Pottery.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontribusi Koperasi, Hambatan, Tantangan, dan Strategi Koperasi serta Koperasi Syariah

Tugas Blog Etika Bisnis Ke-3

Tugas Blog Etika Bisnis Ke-2